Kami
senang bisa Ujian Nasional di SD Sakti Jaya. Kami harus ke Sakti Jaya karena
jumlah kami di SDS Terang Agung tidak cukup untuk ujian sendiri. Jumlah kami
hanya tujuh orang. Kami harus berangkat pagi-pagi sekali, karena tempatnya
jauh, sekitar 1 jam. Kami senang bisa ulangan di sana, meskipun jalannya becek
dan harus melewati empat jembatan. Jembatannya kecil dan susah dilewati. Ada
satu jembatan yang pakai batang kelapa. Kami harus turun dari motor supaya bisa
melewati jembatan. Di bawahnya ada air yang mengalir dan juga ikan cucut kecil
yang sedang berenang. Kami menyempatkan diri mencuci tangan di aliran air itu.
Airnya dingin, tetapi tempatnya agak seram karena jarang dilewati.
Hari
kedua kami lewat jalan pintas. Kami menerobos kebun karet supaya cepat sampai
di sekolah. Ternyata jalannya lebih becek dan licin. Sepatu kami jadi kotor
karena terkena lumpur. Tapi kami tetap bisa melewatinya dengan hati-hati.
Akhirnya kami selamat dari jalan becek yang ada. Juga ada tanjakan yang tinggi,
tapi kami bisa menanjakinya. Untung saja doa kami dikabulkan oleh Allah supaya
tidak hujan. Dan alhamdulillah selama kami ujian tiga hari tidak pernah hujan.
Soal
ujiannya ada yang susah dan ada yang gampang. Di hari pertama kami agak grogi
dan takut. Tapi pas hari kedua dan ketiga sudah tidak lagi. Kami mengerjakan
ujian dengan jujur. Kami mengerjakan sendiri, tidak pernah bertanya kepada
teman atau guru. Karena kami selalu ingat pesan Pak Andi agar berlaku jujur.
*Dhiana Putri, Yulita, Nita Nurjanah, Ayu
Oktaviani, Kiki Wulandari, Febriyanti, Firdaus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar